Selasa, 14 Juni 2016

Belati Raja Firaun Bukan Berasal dari Bumi

Unique.web.id- Penemuan mengejutkan datang dari Analisis yang dipaparkan di jurnal Meteoritics and Planetary Science itu menggunakan teknik yang disebut X-ray fluorescence. Teknik ini mengidentifikasi elemen berbeda dari karakteristik warna cahaya X-ray yang dikeluarkan bahan itu saat disorot dengan energi X-ray yang lebih tinggi.Komposisi hasil analisa itu kemudian dibandingkan dengan belati yang terbuat dari 11 logam meteorit dan ternyata hasilnya mirip.

Pisau belati ini ditemukan oleh arkeolog Howard Carter pada tahun 1925, tiga tahun setelah penemuan makam Tutankhamun. Pisau ini ditemukan di dalam pembungkus mumi, tepat di paha kanan mumi Tutankhamun. Pisau ini cukup indah. Pada bagian gagang terbuat dari emas dan diukir cantik. Di pangkal gagang, terdapat batu kristal. Pisau ini memiliki rangka yang terbuat dari emas, diukir dengan motif bunga lili di satu sisi, buli di sisi lain, dan kepala serigala.


Belati ini diyakini dibuat pada abad ke-14 Sebelum Masehi, dan menjadi sedikit dari artefak logam yang ditemukan dari budaya Mesir kuno. Padahal sebelumnya diduga bahwa peleburan besi belum dikenal sebelum abad ke-8 SM.

“Masalah dengan pengolahan besi terkait dengan titik lebur tinggi (1.538 C). Karena itu, pandai besi awal tidak bisa melelehkan bijih untuk mengekstrak besi dan tidak bisa menempa besi menjadi senjata,” tulis Comelli, dikutip Dream dari CBS News, Kamis 2 Juni 2016. Menurut para ilmuwan, benda-benda dari besi sebelumnya biasanya untuk hiasan atau seremonial dan terbuat dari besi meteorit yang dianggap lebih berharga daripada emas.Menurut Comelli, senjata dari besi itu dibentuk dengan palu. Belati Raja Tut telah diduga terbuat dari jenis besi, tapi belum terkonfirmasi.

“Dalam konteks ini, kualitas tinggi pembuatan pisau Tutankhamun menjadi bukti kesuksesan penempaan besi awal di abad ke-14 SM,” tulis para peneliti dalam makalah mereka. Mereka menambahkan, penemuan ini memberikan pandangan terhadap gambaran masyarakat Mesir pada besi yang muncul 100 tahun berikutnya, dengan menggunakan istilah “besi dari langit”. Penemuan ini, menurut para ilmuwan itu, menunjukkan orang Mesir kuno sudah menyadari betapa berharganya potongan besi langka yang jatuh dari langit, sudah sejak abad ke-13 SM. 

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

0 komentar:

Posting Komentar